Friday, October 19, 2012
INDUSTRI DAN PENDIDIKAN
A. PENGARUH INDUSTRI TERHADAP PENDIDIKAN
Pengaruh nyata dan mudah dilihat Dari sektr industry
terhadap sector pendidikan ialah
adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan kurikulum serta materi
pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan kebutuhan sector
industry. Apa yang dimaksud dengan pembiasan fungsi (vocational bias) pendidikan
dimaksudkan agar tujuan pendidikan dapat mengarahkan siswanya untuk memiliki
persiapan didalam bekerja. Pihak industriawan atau pengusaha mengehndaki suatu
metode pendidikan yang memungkinkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi
menjadi tenag
a kerja yang langsung siap pakai.
Beberapa jenis sekolah telah
menerapkan suatu vocational bias tertentu. Sekolah teknik yang siswanya kurang
lebih berjumlah 6% dari seluruh siswa dari
tingkat menengah pertama, diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil
bagi pekerjaan manual maupun nonmanual
Namun diantara sekian banyak sekolah menengah pertama yang
modern di Sheffield, Carter (1962)
menemukan bahwa
sejumlah pelajaran praktis
yang merupakan vocational bias tidak ditujukan untuk mengarahkan para siswanya terhadap jenis-jenis pekerjaan tertentu, tetapi
pelajaran tersebut digunakan untuk mengarahkan dan menyesuaikan bakat dan
kemauan siswanya dengan pekerjaan local ditempat tersebut.
Orang yang percaya bahwa pendidkan
berfungsi mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke dunia kerja telah
mendorong mereka untuk menganggap sekolah sebagai sarana mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Ia juga akan mendorong sekolah-sekolah untuik menyusun materi pelajaran yang
secara lebih menarik dan terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari. Ia juga
akan membantu memecahkan problema yang terjadi pada saat transisi dari sekolah
menuju pekerjaan.
Pendidikan Teknik
Pada abad ke 9, dunia industry bersikap acuh dan bahkan
kadangkala mengambil sikap bermusukah terhadap pendidikan teknik. Sikap
meremehkan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang teknologi telah menghbambat
laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menurunkan minat para
pemudae untuk belajar teknik.
Namun, beberapa factor yang telah muncul kemudian telah
menyebabkan perluaasan pendidikan teknik paska perang. Timbulnya krisis ekonomi
dan persaingan dari Negara lain dalam pasaran ekspor telah menimbulkan
kesadaran akan pentingnya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi didalam
pengetaturan produksi, terutama pada industry baru seperti industry kimia dan
elektronika.
B. PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP
PERKEMBAN INDUSTRI
Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau
kejuruan yang ada didallam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari
tujuan dan nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan yang akan disampaikan
kepada masyarakat luas.
Sistem Magang
Sejak abad pertengahan, system magang
sudah dikenal baik dalam dunia perdagangan maupun industry. System magang memiliki sifat paternalistic, yang
menggambarkan hubungan bapak dengan anakny, antara seorang mekanik
berpengalaman dengan seorang pekerja pemula.
Walaupun sudah berusia lebih dari 20
tahun, penelitian Williams (1957) mengenai system magang ternyata masih cukup
relevan dengan situasi dan kondisi sekarang.
Day – release dan Sandwich course
Day release berarti bahwa seorang pekerja mula yang baru masuk
mendapatkan hari bebas dari pekerjaannya, biasanyya sehari dalam satu minggu
kerja yang harus digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga
pendidikan teknik. Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja
, yaitu : pertama kursus untuk menduduki jabatan professional, kedua kursus
untuk menjadi teknisi dan ketiga untuk
menduduki jabatan sebagai tenaga mekanik.
Sandwich courses, merupakan suatu
system pendidikan atau latihan dimana seorang karyawan bekerja dan belajar
secara berselang-seling.
Suatu penelitian yang telah dilakukan
oleh Cotgrove dan Fuller (1972) menyatakan bahwa pengaruh Sandwich courses terhadap posisi pekerjaan atau
jabatan, sosialisasi dan proses pemilihan pekerjaan sangat kecil sekali.
Satu-satunya kekuatan sandwich courses adalah kemampuannya untuk meningkatkan
motivasi, prestasi dan kecakapan para pekerja.
TENAGA KERJA DAN PENDIDIKAN
Sampai dengan masa perang dunia
I, dalam dunia industry terdapat tiga macam kelompok kerja, yang semuanya
berkaitan dengan
berbagai tingkatan dalam
perkembangan teknologinya.
Ketiga macam kelompok itu ialah :
1. Unskilled manual (tenaga kerja tidak terampil)
2. Skilled manual (tenaga kerja terampil)
3. Personal administration dan komersial
Dalam tahun-tahun akhir ini,
tenaga kerja untuk skilled semakin kurang diperlukan, akan tetapi jumlah
personal administrasi dan komersial semakin lama semakin b Sar. Perbedaan
antara tenaga kerja manual
dan non manual, yang dalam istilah lama disebut pekerja otot dan pekerja otak
semakin lama semakin kabur. Kita sekarang sedang melangkah menuju suatu masa diman dunia buruh sebagian besar
terdiri dari berbagai tingkatan tenaga kerja setengah terampil dan teknisi terlatih.
Dengan diperkenalkannya
mesin-mesin baru beserta teknologinya telah mengakibatkan kenaikan tajam dalam kecepatan mobilitas
jabatan atau perpindahan posisi kerja, dan juga menimbulkan konsekuensi khusus
yaitu perlunya pendidikan atau latihan bagi parapekerja.
Rangkaian hubungan lainnya antara industry dan pendidikan
adalah adanya kecenderungan dalam
berbagai perusahaan besar untuk menghimbau para pekerja seniornya memasukkan
putra-putra mereka kesekolah umum.
C. SEKOLAH DAN PEKERJAAN
Masalah transisi dari dunia
sekolah memasuki dunia kerja akan menimbulkan dua macam masalah yaitu : aspirasi dan harapan calon
pekerja yang baru saja menyelesaikan studinya berkaitan dengan dunia kerja yang
akan dimasukinya, dan yang kedua adalah proses pemilihan pekerjaan
Aspirasi dan Harapan
Sekolah memberikan suatu bayangan atau
gambaran dari bentuk pekerjaan yang akan didapatkan oleh seseorang. Di sekolah para siswa
mendapatkan suatu informasi tentang berbagai pekerjaan yang bisa dan akan
mereka lakukan, walaupun mungkin informasi
tersebut tidak bersifat
langsung bila sekolah yang dimasukinya sekolah ilmu-ilmu social
Berbagai penelitian untuk
mengetahui bagaimana anak-anak sekolah dan
para pekerja muda didalam
memandang berbagai aspek dunia
kerja, telah banyak dilakukan
oleh para ahli. Penelitian
yang dilakukan oleh Musgrave (1966) terhadap sejumlah siswa dan siswi yang berumur antara 14 sampai dengan
20 tahun diwilayah industry
di Inggris utara, telah memperlihatkan bahwa sebagian besar mereka menganggap bahwa pekerjaan hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan
hidupnya, tetapi sebagian kecil lainnya beranggapan bahwa justru sekolahlah
yang merupakan alat untuk mendapatkan pekerjaan, karena ia dianggap sebagai
tujuan akhir.
Maizels (1970) mengambil suatu
kesimpulan dari hasil penelitian terhadap sejumlah siswa di Willlesden, salah
satu bagian kota London
yaitu adanya suatu kepincangan dalam hubungan antara aspirasi dan harapan
anak-anak muda disatu pihak, dengan apa yang telah dilakukan oleh berbagai
badan pelayanan masyarakat termasuk perusahaan industry dilain pihak.
Sebagian persiapan memasuki dunia kerja,
biasanya pihak sekolah memilih sekelompok siswa yang sudah senior untuk
melakukan kunjungan keperusahaan untuk mendapatkan pengetahuan praktis dari
kegiatan kerja diperusahaan yang dikunjunginya. Hal ini akan memberikan
gambaran yang cukup baik bagi para siswa mengenai ruang lingkup pekerjaan yang
akan dimasukinya serta cukup berpengaruh terhadap proses pemilihan pekerjaan
yang akan dilakukannya.
Teori Pemnilihan Kerja
Musgrave telah melangkah maju dengan konsepnya tentang
teori pemilihan kerja. Dalam teorinya dia menyatakan :
Peninjauan terhadap masalah sosialisasi adalah suatu hal
yang sangat penting. Pada setioap tahap sosialisasi, terjadi suatu masa
transisi yang terjadi pada setiap pergantian tahap sosialisasi . dengan
mellihat kkemampuan seorang pemuda untuk melakukan proses sosialisasi atau
kemampuannya beradaptasi dengan pekerjaan beserta lingkungan kerjanya,. Kita
bisa menyatakan apakah ipemuda itu berhasil atau tidak dalam menentukan
pilihannya.
Dilain pihak,
Ford dan Box mengajukan kritik terhadap
Musgrave dengan menyatakan bahwa :
Dapat dipastikan, bahwa masa transisi dari dunia sekolah ke
dunia kerja didalam kasus dimana anak-anak berumur 15 tahun sudah berhenti
sekolah tidak dapat diuraikan sebagai suatu proses memilih seccara keseluruha. Anak-anak
tersebut tidak tahu tentang keseluruhan masalah pekerjaan yang ditawarkan
kepada mereka, dan sama sekali tidak mempunyai criteria untuk membedakan satu
pekerjaan dengan pekerjaan loinnya.
Dua teori yang terkenal tentang masa memasuki dunia
kerja adalah teori Ginzberg dan super, kedua teori itu menyatakan bahwa kita
harus menganggap masuknya orang dalam dunia kerja sebagai suatu proses.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment