Thursday, October 18, 2012
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan
permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan
pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan
selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah
keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik
pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2.
Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua
langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud
kepada konsumen.
3.
American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1.
Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2.
Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3.
Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
2.2.Kegiatan
Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.
a. Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam
pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan
untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang
dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan
keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk
merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual
perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada
konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai
salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian
:
a.
Pemilihan produk
b.
Pembungkus barang
c.
Merk barang
a. Pemilihan
barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan
dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh
pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil
dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang
atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli
ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil
kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan
demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi
masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan
siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di
mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan
mengalami penurunan penjualan yang
berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu
sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus
kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang
akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk
tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai
pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di
mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau
kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang
dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya
sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui
penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif
menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis
ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap
perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan
hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan
produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan
baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume
penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang
sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan
promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke
daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan
promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing
yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan
strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan
perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3.
Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan
perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat
tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh
konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan
atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan
bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing
yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi
dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya
mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai
jenuh dengan produk yang kita jual.
4.
Tahap kemunduran/penurunan
Akibat
buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan
sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan
tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada
umumnya terdiri dari 2, yaitu :
1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing
dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan
dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan
perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru,
kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui
atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan
kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus
dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal
baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan
lain-lain.
b.
Pembungkus barang
Bungkus
barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata
mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan
yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai
merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan
dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan
produk.
Untuk
membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai
aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
o Bungkus yang
membangkitkan hasrat untuk membeli
o Bungkus yang mudah
diingat
o Bungkus yang tidak
menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang
lain
o Bungkus di design agar
dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,
penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai
habis (ada kegiatan ganda).
c.
Merk Barang
Merk
barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar
tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang
yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya
tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya
dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk
menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan
merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli
karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat
anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya
manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen
sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu
strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak
terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai
pasar.
2.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan
besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu
buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is
the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is
the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or
using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk
sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the
amount of money and or goods needed to acquire some combination of another
goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa
harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga
merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu
saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat
juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang
menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli
barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan
manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini
dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika
waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai
dengan produk layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling
banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel
strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga
mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila
pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus
disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam
hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan
dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak
yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa
para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena baca selengkapnya >>
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment