Thursday, October 18, 2012
INDUSTRI DAN KELUARGA
Interaksi antara industri dan keluarga terjadi di dalam dua
tindakan, yaitu :
1. Interaksi antara organisasi industri dan
struktur keluarga sebagai sistem keseluruhan
2. Dalam kaitannya dengan tingkat dengan tingkat
peranan individual yakni interaksi antara pekerjaan dengan lingkungan keluarga
dari setiap individu.
PENGARUH INDUSTRI
TERHADAP KELUARGA
Pengaruh industri terhadap kehidupan keluarga mungkin bisa
bersifat langsung dan tidak langsung.
Dalam bentuknya yang langsung, lingkungan dan sikap kerja dari
suatu jenis pekerjaan tertentu akan mempengaruhi lingkungan dan sikap hidup
dari suatu keluarga.
Pengaruhnya yang bersifat tidak langsung, asosiasi antara
pekerjaan dan keluarga dilakukan melalui media social class membership
(keanggotaan dalam kelas sosial), hal itu berarti bahwa seseorang yang
mendapatkan suatu pekerjaan sekaligus juga akan mendapatkan suatu tingkat kelas
sosial tertentu (prestise) yang sering ditunjukkan oleh pola-pola sikap dan
tingkahlaku tertentu.
Peranan Suami-Istri
Industri baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut
membentuk peranan yang dimainkan oleh pihak suami maupun istri di dalam suatu
keluarga dan juga akan ikut membentuk arah dan corak hubungan antara suami dan
istri berkenaan dengan peranannya di dalam keluarga.
Peranan suami dalam keluarga golongan atas biasanya hanya sedikit
mempunyai hubungan dengan peranannya dalam keluarga.
Dalam keluarga golongan menengah, keadaan keuangan dan status
keluarga banyak tergantung pada pekerjaan sang suami.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Blood dan Wolfe
(1969) dinyatakan bahwa dalam hubungan antara istri dengan pekerjaan suami
dinyatakan bahwa istri selalu bersifat :
· Collaborative (kerjasama)
· Supportive (mendukung)
· Peripheral (mendorong).
Pengaruh kebijaksanaan perusahaan terhadap kehidupan keluarga para
pejabat eksekutif telah diteliti oleh Bennis dan Slater (1968). Mereka
menemukan bahwa dengan mencoba melibatkan pendapat istri dan keluarganya dalam
mengambil keputusan sering menimbulkan suatu pengaruh yang akan memperkuat
stabilitas hubungan suami-istri atau sebaliknya, karena suami sering merasa
bahwa istrinya melangkah terlalu jauh dalam urusan pekerjaannya walaupun pihak
perusahaan bersedia untuk melibbatkan keluarga para eksekutifnya di dalam
aktifitas perusahaan dan dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk mereka.
Edgell (1970) telah mencoba melakukan penelitian terhadap sejumlah
keluarga kelas menengah berkaitan dengan pengaruh pekerjaan terhadap hubungan
suami istri.
Orientasi Terhadap Pekerjaan
|
Pusat Perhatian
|
Peranan
|
Bentuk Interaksi dalam Keluarga
|
Tinggi
Sedang
Rendah
|
Pekerjaan
Pekerjaan + Rumah
Rumah
|
Terpisah
Konflik Peranan
Kerjasama
|
Dominasi suami
Tidak sejalan
Persamaan
|
Ketiga baris dalam tabel di atas menggambarkan tiga kemungkinan
dari konflik yang terjadi akibat pengaruh pekerjaan terhadap keluarga.
o Pada baris pertama ditunjukkan kelompok orang yang lebih
memusatkan perhatiannya terhadap pekerjaan
o Baris yang kedua pada rumah
o Baris yang ketiga pada keduanya, yaitu pada pekerjaan dan rumah.
Hubungan antar Keluarga
Bott (1977) telah melakukan suatu studi yang intensif terhadap
sejumlah kecil keluarga perkotaan di Inggris. Dia menyaatakan bahwa ada suatu
keterikatan di antara keluarga yang mungkin akan menjadi lebih kuat apabila ada
suatu kerjasama dalam suatu pekerjaan di antara mereka. Berkaitan dengan
istilah kelas dalam masyarakat, keluarga dengan pola pergaulan terbuka mungkin bersedia
bergaul dengan kelas buruh tetapi tidak semua keluarga kelas pekerja memiliki
pola pergaulan terbuka.
Millward (1968) telah mempelajari asppek lain ari interaksi
hubungan antar keluarga dengan tingkahlaku dalam pekerjaan. Aspek tersebut
ialah suatu hubungan yang berbeda antara seorang wanita muda kelas buruh dengan
keluarganya, dimana dalam bentuk hubungan yang pertama si wanita bekerja dan
memberikan bantuan keuangan kepada keluarganya, dan yang kedua wanita tersebut
menyelesaikan sekolahnya kemudian menikah.
Sosialisasi
Dalam beberapa jenis keluarga, sang ayah akan bersifat komunikatif
mengenai pekerjaannya terhadap keluarganya, sedangkan dalam beberapa keluarga
lainnya mungkin sang ayah akan bersifat non komunikatif atau tertutup mengenai
hal-hal yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian
permasalahan yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah
sebagian permasalahan yang menyangkut tpe-tipe pribadi seseorang, yang juga
berkaitan dengan “visibilitas” peranan ayah dalam pekerjaannya dan menunjukkan
bahwa pekerjaan adalan bagian integral dalam kehidupannya.
Posisi sosial ayah dalam lingkungan sosial masyarakat menimbulkan
permasalahan besar terhadap proses sosialisasi sosialisasi seorang anak
(Schneider, 1969). Pada orang tua disetiap tingkatan sosial terdapat suatu
kecenderungan dimana posisi sosial membentuk suatu pola peran tertentu bagi
anak-anaknya.
Riset yang dilakukan oleh Miller dan Swanson pada tahun 1958
dikota Detroit di Amerika Serikat bermaksud mengembangkan metode yang
menghubungkan penampilan seorang anak dengan tipe pekerjaan ayahnya.
PENGARUH KELUARGA
TERHADAP INDUSTRI
Banyak bukti yang memajukan bahwa dalam hubungan antara industri
dan keluarga, pihak industri memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
keluarga dibanding sebaliknya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus
mengabaikan pengaruh keluarga terhadap industri.
Berbagai Tipe Hubungan
antara Keluarga dan Pekerjaan
Tipe
Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Lingkungan
Keluarga
Extension
(Positive)
|
Neutrality
(minimal)
|
Opposition
(negative)
|
|
Tipe Pekerjaan
|
Bertani, pedagang kecil, pekerjaan
profesional tertentu
|
Teknisi, pekerjaan non manual yang
rutin
|
Pertambangan, nelayan, beberapa
pekerjaan “impersonal”
|
Karakteristik Pekerjaan
|
Di rumah dan di lokasi pekerjaan
bersama-sama (sebagian)
|
Kurang dipahami oleh keluarga
|
Sangat berpengaruh terhadap fisik
maupun mental si pekerja
|
Peranan keluarga dalam hubungannya
dengan pekerjaan suami
|
Meneruskan pekerjaan
|
Memilih pekerjaan lain
|
Mengembalikan kondisi fisik dan
mental suami
|
Peranan istri dalam hubungan
pekerjaan suami
|
Kolaboration
|
Mendukung
|
Peripheral
|
Suatu penelitian oleh Podel (1966) menyatakan bahwa mereka yang
cenderung membentuk hubungan yang spesifik atau bersikap mental didalam perana
pekerjaannya, kemungkinan besar akan menganggap bahwa pekerjaan dengan
kehidupan keluarga harus dipisahkan. Sedangkan mereka yang pekerjaannya
bersifat positif cenderung melibatkan semua keluarga ke dalam pekerjaannya
sesuai dengan kemampuan mereka.
IBU RUMAH TANGGA YANG
BEKERJA
Beberapa faktor yang mendorong peninggkatan jumlah pekerja wanita
yang sudah menikah mungkin adalah kesempatan, kapasitas dan motivasi. Berkaitan
dengan “kesempatan” terdapat lima sub- faktor, yakni:
1. Kekurangan tenaga kerja.
2. Perubahan didalam stuktur pekerjaan.
3. Berubahnya pandangan masyarakat terhadap wanita
yang bekerja
4. Hilangnya diskriminasi.
5. Perubahan dalam industri.
Problema Karir Ganda
dalam Keluarga
Di dalam hubungan pengambilan keputusan serta berbagai aktifitas
dalam keluarga (Rapoport 1976). Berbagai permasalahan sebagai berikut :
1. Over-load (beban berlebih-lebihan).
2. Tidak adanya sanksi lingkungan.
3. Identitas pribadi dan harga diri.
4. Dilema hubungan sosial.
5. Konflik peranan ganda.
Dualisme karir banyak terjadi dikalangan keluarga kelas menengah,
tetapi juga berkembang diantara keluarga-keluarga kelas pekerja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment